Pupuk hayati, solusi ramah lingkungan untuk pertanian padi, semakin populer di kalangan petani Indonesia. Pupuk ini merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan efektif dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi tanpa merusak lingkungan sekitar.
Menurut Dr. Ir. Bambang Heliyanto, M.Agr., seorang pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), pupuk hayati mengandung mikroba yang bermanfaat bagi tanaman padi. “Pupuk hayati mengandung mikroba seperti bakteri dan fungi yang dapat membantu tanaman menyerap nutrisi lebih baik. Selain itu, pupuk ini juga dapat meningkatkan kesehatan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan,” ujar Dr. Bambang.
Petani padi di Jawa Barat, salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, juga mulai beralih menggunakan pupuk hayati. Menurut Bapak Surya, seorang petani di Subang, hasil panen padi meningkat signifikan setelah menggunakan pupuk hayati. “Saya merasa senang karena hasil panen padi saya lebih baik setelah menggunakan pupuk hayati. Selain itu, saya juga merasa turut berkontribusi dalam melestarikan lingkungan sekitar,” ungkap Bapak Surya.
Penggunaan pupuk hayati juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Menurut Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, penggunaan pupuk hayati merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi tanpa merusak lingkungan. “Pemerintah terus mendorong petani untuk menggunakan pupuk hayati sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan efektif dalam pertanian padi,” ujar Dr. Andi.
Dengan semakin banyaknya petani yang beralih menggunakan pupuk hayati, diharapkan pertanian padi di Indonesia dapat menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pupuk hayati memang bukanlah solusi instan, namun dengan kesabaran dan konsistensi, hasilnya akan terlihat dalam jangka panjang. Ayo dukung pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk hayati!